Buah bersisik yang berwarna merah
tersebut akan memanjakan lidah
Anda. Daging buahnya berwarna merah pekat,
manis, berair (juicy), dan menyegarkan. Tak heran bila sekarang dragon fruit
menjadi primadona buah meja di rumah, restoran, bahkan menjadi
hidangan-hidangan istimewa di hotel.
Buah naga memang “pendatang baru” di dunia buah-buahan
tanah air. Tanaman buah naga berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan. Dragon fruit atau huo lung Iwo (buah naga dalam bahasa Mandarin) mulai
diperkenalkan di Indonesia pada dekade 90-an. Lantaran bentuknya eksotik,
aromanya harum, dan rasanya manis membuat buah kaktus madu tersebut semakin
mendapat tempat tersendiri di hati pecinta buah-buahan di Indonesia. Meskipun
demikian, ketersediaannya di pasar masih langka (terbatas). Buah naga mulai
dikenal luas di Indonesia awal tahun 2000-an yang saat itu didatangkan dari
Thailand.
Kini rhino fruit (nama lain buah naga) mulai dipasarkan
dan mudah dijumpai di swalayan di seluruh nusantara. Selain rasanya manis dan
menyegarkan, buah naga juga memberi manfaat yang besar bagi kesehatan tubuh
manusia. Buah naga banyak mengandung vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Tak
heran jika permintaan konsumen untuk buah naga semakin hari semakin meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, buah naga kini marak
dikebunkan. Penanaman buah naga tersebar dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat, hingga Kalimantan. Kebun-kebun buah naga juga mulai banyak ditemui. Maklum,
budi daya buah naga termasuk mudah dan minim perawatan. Selain di lahan luas,
buah naga juga bisa diusahakan di lahan sempit seperti halaman dan dak rumah
dengan menggunakan pot. Itulah sebabnya, para pekebun buah naga mampu meraup
untung besar dengan bertanam dragon fruit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar