Minggu, 14 Oktober 2018

Melawan Diabetes


Hasil riset menunjukkan, diabetes mellitus menduduki peringkat kedua, sebagai penyebab
kematian pada kelompok usia 45-54 tahun, di perkotaan. Sedangkan, di pedesaan, diabetes mellitus menduduki peringkat keenam dengan jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 persen. Jika dulu, penyakit diabetes mellitus dihubungkan dengan usia lanjut, sekarang dapat menyerang anak-anak, remaja, dan dewasa.
Di sisi lain, ada yang memberitakan bahwa, asam urat adalah salah satu bentuk penyakit reumatik, yang  telah dikenal manusia sejak abad 5 SM, yang diakibatkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Sejumlah nama terkenal seperti Leonardo Da Vinci, Benjamin Franklin, dan Ratu Anne disebut-sebut menderita penyakit ini Memang penyakit ini tidak mematikan seperti halnya kanker, namun karena sifatnya yang mudah kambuh dan bisa menimbulkan nyeri yang amat sangat, maka penyakit ini terbilang cukup mengganggu bagi penderitanya.
Untuk mendapatkan semua informasi mengenai diabetes dan asam urat, temukanlah informasinya dalam ebook ini, mulai dari definisi, pencegahan, serta pengobatannya. Diabetes dan asam urat bukanlah penyakit untuk orang  tua saja atau penyakit yang timbul dikarenakan faktor keturunan, akan tetapi gaya hidup (lifestyle) juga memicu terserangnya penyakit diabetes dan asam urat. Untuk Iebih lanjut mengetahui tentang diabees serta asam urat, berikut pencegahan bahkan pengobatannya. Adalah pilihan yang tepat, membaca ebook yang sekarang berada di hadapan Anda, bagi Anda yang ingin hidup sehat bebas diabetes dan asam urat. Selamat membaca dan memulai hidup sehat.


BAB SATU

A. Sejarah Kencing Manis (Diabetes)
Kencing manis, pada tahun 1552 sebelum masehi, di Mesir dikenal Sebagai penyakit yang ditandai, dengan sering kencing dan dalam jumIah yang banyak (yang disebut: Poliurial), dan penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Kemudian pada tahun 400 sebelum masehi, penulis India susbratha menamakan penyakit tersebut: penyakit kencing madu (honey urine disease).
Aretaeus pada tahun 200 sebelum masehi, adalah orang yang pertama kali memberi nama: Diabetes, yang berarti “mengalir terus’ dan Mellitus berarti “manis” Disebut Diabetes, karena selalu minum, dalam jumlah banyak (Polidipsia), yang kemudian “mengalir” terus berupa air seni (urine); disebut Mellitus karena air seni penderita ini mengandung gula (manis).
Pada dasarnya, Diabetes Mellitus (DM) atau penyakit kencing manis disebabkan hormon insulin penderita tidak mencukupi, atau tidak dapat bekerja normal, sedangkan hormon insulin tersebut mempunyai peranan utama, untuk mengatur kadar glukosa (gula) di dalam darah sekitar 60— 120 mg/dl waktu puasa dan di bawah 200 mg/dl pada dua jam sesudah makan.
Sejak ditemukan hormon insulin pada tahun 1921 oleh Banting dan Best di Kanada, maka angka kematian dan keguguran untuk ibu-ibu hamil yang terkena diabetes makin berkurang. Akhirnya, pada tahun 1954 Franke dan Fuchs mencoba tablet OAD (Obat Anti Diabetes) pada manusia, yang akhirnya temuan OAD ini berkembang pesat dengan berbagai jenis dan indikasi penggunaannya.

B. Apakah Penyakit Diabetes Mellitus Itu?
Seperti telah disebut di atas bahwa hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas (kelenjar pankreas terletak di lekukan usus dua belas jari) sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar gula (glukosa) darah antara 60—12 0 mg/dl waktu puasa, dan kadar gula dalam dua jam sesudah makan di bawah 200 mg/dl. Apabila terdapat gangguan kerja insulin, baik kualitas maupun kuantitas, maka keseimbangan tersebut akan terganggu dan kadar gula darah cenderung naik.
Seseorang bisa disebut terkena Diabetes Mellitus, apabila mengalami hal- hal seperti, tersebut di bawah ini:
1      .       Keluhan haus, banyak minum, banyak kencing, penurunan berat badan.
2      .       Kadar gula darah lebih dan 120 mg/dl, pada waktu puasa.
3      .       Kadar gula darah lebih dan 200 mg/dl, 2 jam sesudah makan.
Karena kadar gula darah meningkat, maka kelebihan gula (glukosa), tersebut akan     dikeluarkan melalui air seni dan terjadilah glukosuria (yaitu adanya glukosa di dalam air seni), pada orang normal tidak terdapat glukosa di dalam air seinya. Adanya gula di dalam air seni ini, dapat dlketahui dengan beberapa cara, antara lain:
1      .       Air seni penderita, segera didatangi semut karena mengandung gula.
2      .       Adanya rasa manis di air seni (Dr. Thomas Willis dan Inggris pernah mencoba menjilatnya).
3      .       Timbul rasa gatal di kemaluan pada bekas kencing.
4      .       Dan yang paling tepat adalah pemeriksaan terhadap adanya glukosa atau gula di dalam air seni, dengan cara:
a.       Reaksi Fehling (reaksi rebus),
b.      Kertas strip yang disebut BM test,
c.       Kertas strip lain: Glukotest,
d.      Kertas strip yang disebut Diastix,
e.      Reaksi dengan tablet, yaitu dengan Clinitest. Salah satu atau beberapa cara (a, b, c, d) tersebut, biasanya telah diketahui oleh penderita Diabetes Mellitus.

C. Type Kencing Manis (Diabetes)
1.       Diabetes mellitus tipe 1
Kencing Manis atau Diabetes Mellitus (DM) tipe 1, biasanya diderita oleh k-anak di bawah umur, dan juga bisa diderita oleh orang dewasa. Penyebab utamanya adalah disebabkan tubuh tidak menghasilkan insulin atau hilangnya sel beta, penghasll  insulin pada pulau-pulau Langerhans kreas. Insulin adalah sejenis hormon yang dibutuhkan tubuh kita, untuk mengkonversi gula (glukosa) menjadi energi/tenaga.



2.       Diabetes mellitus tipe 2
Penyebab utama timbulnya Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 adalah karena pangkreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel tubuh kita tidak peka terhadap insulin.
Makanan yang kita makan, akan diuraikan oleh tubuh menjadi gula dan karbohidrat, dan diubah menjadi glukosa yang terdapat dalam darah kita. (glukosa inilah yang akan menjadi bahan bakar utama untuk sel tubuh kita. Insulin akan membawa glukosa ke dalam sel tubuh kita, dan diubah menjadi energi/tenaga. Apabila insulin yang dihasilkan oleh pankreas Sedikit, artinya glukosa yang akan dibawa oleh insulin ke dalam sel tubuh kita juga sedikit. Akibatnya, jumlah glukosa yang masih terdapat di dalam darah menjadi tinggi.
3. Gestational diabetes mellitus
Type Diabetes Mellitus Gestational, biasanya diderita oleh wanita yang Sedang hamil. Bayi yang dikandung oleh seorang wanita hamil, terdapat di dalam plasenta. Hormon yang dihasilkan oleh plasenta berguna, untuk pertumbuhan bayi yang dikandung. Hormon ini akan membatasi usaha insulin si ibu bekerja dengan normal, yaitu merubah glukosa menjadi energi/tenaga. Masalah ini disebut dengan insulin resistance. Insulin resistance akan menyebabkan, tubuh si ibu sulit memanfaatkan insulin untuk merubah glukosa menjadi energi/tenaga. Biasanya Diabetes Mellitus Gestational akan hilang sendiri setelah melahirkan. Atau bisa disembuhkan dengan diet dan olahraga.

4.Diabetes mellitus yang lain
ini merupakan diabetes yang timbul, akibat penyakit lain yang mengakibatkan gula darah meningkat, misalnya infeksi berat, pemakaian obat kortikosteroid, dan lain-lain. Dalam diabetes ini, individu mengalami  h iperglikemia  akibat kelainan yang spesifik (kelainan genetik fungsi sel beta), endrokinopati (penyakit akromegali), menggunakan obat yang menganggu fungsi sel beta (dilatin), menggunakan obat yang mengganggu kinerja insulin (b-adrenergik), dan infeksi atau sindroma genetik.
D. PraDiabetes/PreDiabetes
Sebelum seseorang menderita kencing manis  atau diabetes mellitus (DM) tipe 2, hampir selalu melewati keadaan yang disebut Pradiabetes. Pradiabetes adalah jika Kadar Gula Darah seseorang lebih tinggi dari normalnya, akan tetapi tidak cukup akurat untuk dapat mendiagnosis Seeorang terkena diabetes atau tidak.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa, selama pradiabetes telah terjadi kerusakan di tubuh, terutama jantung  dan sistem peredaran darah. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa, jika kadar gula darah bisa dikontrol selama pradiabetes, maka kejadian DM tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat. Terdapat dua macam pemeriksaan yang dapat dilakukan, untuk mengetahui apakah seseorang mengalami pradiabetes, yaitu Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Seseorang yang akan melakukan pemeriksaan GDP, perlu puasa pada malam harinya. Pada pemeriksaan GDP, gula darah diukur pada pagi harinya sebelum makan. Pada pemeriksaan TTGO gula darah diukur setelah puasa, dan setelah dua jam mengkonsumsi minuman yang tinggi gula.
Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, kadar gula darah akan dicek untuk melihat, apakah seseorang memiliki metabolisme normal, pradiabetes, atau diabetes. Jika kadar GDP abnormal maka disebut sebagal gula darah puasa terganggu. Sedangkan jika hasil TTGO abnormal, maka disebut Sebagai toleransi glukosa terganggu. Seseorang disebut sebagai pradiabetes jika kadar GDP mencapai 100 mg/dl s/d <126 mg/dl atau hasil TTGO 140 mg/dl s/d <200 mg/dl.

1. Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan?
Orang yang mengalami pradiabetes seringkali tidak merasakan gejala diabetes. Oleh karena itu, apabila usia Anda sudah mencapai usia 45 tahun atau lebih dan memiliki berat badan berlebih, sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah untuk deteksi awal pradiabetes.
Pada orang  dewasa, yang berusia kurang dan 45 tahun dan berat badan berlebih, maka berkonsultasilah ke dokter, dan mungkin dokter Anda akan menyarankan, untuk dilakukan pemeriksaan pradiabetes, jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk diabetes atau pradiabetes, misalnya Anda mempunyai garis keturunan orang tua yang kena kencing manis. Jika kadar gula darah Anda normal, pemeriksaan dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali.
2. Bagaimana Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes?
Penelitian yang dilakukan Program Pencegahan Diabetes menyatakan bahwa, sekftar 11% orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi DM tipe 2 rata-rata setelah tiga tahun. Peneiltian lain menyatakan bahwa, banyak orang dengan pradiabetes, akan berkembang menjadi diabetes setelah sepuluh tahun. Selain itu, orang dengan pradiabetes, memiliki risiko penyakit jantung 1,5 kali lipat lebih besar daripada orang normal. Meskipun demikian, pradiabetes merupakan suatu keadaan yang dapat ditataIaksana.
Seseorang dengan pradiabetes, dapat dicegah untuk menjadi DM tipe 2, dengan mengubah diet dan meningkatkan aktivitas fisik. Diet dan aktivitas fisik bahkan lebih baik daripada penggunaan obat, dalam memperlambat perkembangan pradiabetes menjadi diabetes. Perkembangan pradiabetes menjadi diabetes dapat diturunkan sebanyak 58%, Dengan melakukan aktivitas fisik sedang setiap hari selama 30 me- nit, dan menurunkan berat badan sebanyak 5-10%. Salah satu aktivitas fisik sedang dan yang mudah dilakukan adalah berjalan.
Dengan mengubah gaya hidup atau lifestyle, kadar gula darah yang meningkat pada sebagian orang dengan pradiabetes dapat kembali normal. Mengingat risiko penyakit jantung yang lebih besar pada orang dengan pradiabetes, maka faktor risiko penyakit jantung yang lain, juga perlu diperhatikan seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

E. Hubungan Kalori dan Diabetes
Jika Anda seorang penyandang diabetes, Anda perlu mengetahui apa itu kalori. Secara singkat kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur tenaga (energi) dalam makanan. Satuan unit kalori pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Prancis, Professor Nicolas Clement (1779-1842) dalam Jurnal Le Producteur pada tahun 1824.
Kebutuhaan akan kalori perhari untuk setiap orang, akan berbeda satu sama lainnya. Seorang lelaki dewasa akan membutuhkan antara 2000-2500 kalori/hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan 1600-2000 kalori/hari.
Jika asupan kalori/hari seseorang berlebihan, maka kalori yang tidak terpakai akan diubah menjadi lemak. Jadi, kelebihan kalori akan menyebabkan seseorang menjadi kegemukan. Kalau berat badan Anda naik 1 kg itu, akan sama artinya ada kelebihan asupan 8000 kalori yang diubah menjadi lemak (8000 kalori = 1 kg berat badan manusia).

1. Karbohidrat dan Kalori
Semua makanan berkarbohidrat pasti mengandung kalori. Jadi, dapat ditarik kesimpulan, jika Anda mengkonsumsi makanan berkalori dapat dipastikan asupan karbohidrat ke dalam tubuh akan bertambah.
Karbohidrat di dalam tubuh, akan diubah menjadi gula untuk dijadikan energi (tenaga), jika jumlah insulin yang dihasilkan pankreas tidak mencukupi untuk mengendalikan tingkat kadar gula di dalam tubuh, maka kelebihan gula tersebut akan menyebabkan gula darah menjadi tinggi yang disebut dengan diabetes.
Saat ini banyak ditemukan makanan yang diberi embel-embel rendah kalori, yang arti sebenarnya adalah rendah karbohidrat. Sebagai contoh, misalnya pemanis buatan rendah kalori, makanan rendah kalori dan minuman rendah kalori. Istilah kalori dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak dikaitkan dengan, masalah kegemukan dan kelangsingan tubuh. Jadi, sebenarnya para produsen ingin menunjukkan kepada konsumen (menarik perhatian konsumen) bahwa produknya tidak menyebabkan kegemukan.
Untuk Anda penyandang diabetes, arti mengkonsumsi makanan rendah kalori lebih ditekankan artinya, yaitu dengan mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat. Dengan mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat (rendah kalori) akan memungkinkan Anda, untuk terhindar dan risiko gula darah tinggi.
F. Kondisi Fisik Penderita Diabetes
      Kondisi Rambut Penderita Diabetes:
·         Penderita Diabetes Mellitus yang sudah menahun dan tak terawat secara baik, biasanya rambutnya lebih tipis.
·         Bila akar rambut terserang, rambut mudah rontok
·         Rontok rambut ini dapat sembuh kembali dalam 2 atau 3 bulan, jika Diabetes Mellitus segera dirawat dengan baik, diberi vitamin (beta karoten, vitamin E dan C) dan mineral, serta cairan penguat akar rambut atau hairtonic.
     Kondisi Telinga Penderita Diabetes:
·         Karena urat syaraf bagian pendengaran penderita Diabetes Mellitus mudah rusak, sehingga telinga sering mendenging.
·         Bila keadaan ini tidak segera diobati atau dirawat dengan balk, pendengarannya akan merosot, bahkan bisa menjadi tuli.
     Kondisi Mata Penderita Diabetes:
·         Bila kadar glukosa dalam darah mendadak tinggi, lensa mata menjadi cembung dan penderita mengeluh penglihatannya kabur, biasanya penderita akan sering mengganti kacamata.
·         Penyakit ini dapat menjadikan lensa mata menjadi keruh (tampak putih), dan biasanya menjadi kabur yang disebut katarak. Bila katarak sudah parah, harus dioperasi.
·         Komplikasi menahun pada mata yang lain adalah meningkatnya tekanan bola mata yang disebut glaucoma, keadaan ini sering ditandai dengan rasa pusing disekitar mata.
·         Produksi air mata cenderung berkurang, sehingga memerlukan obat tetes mata.
·         Keadaan ini biasanya akan timbul sesudah mengidap lebih dan 10—5 tahun. Adalah terganggunya alat penerima sinar atau retina yang terletak di belakang lensa mata. Gangguan pada retina mata ini disebut retinopati diabetic.
        Ø  Kondisi Lidah Penderita Diabetes:
·         Lidah penderita sering membesar, dan tebal bila sudah lama mengidap penyakit ini.
·         Kadang timbul gangguan rasa sensitivitas pada lidah, atau rasa makannya terganggu.
        Ø  Kondisi Ludah Penderita Diabetes:
Ludah penderita seringkali menjadi lebih kental, sehingga mulutnya terasa kering yang disebut Xerostomia Diabetic. Sebaliknya, air ludah kadang kadang berlebihan yang disebut Hipersavili Diabetic.
        Ø  Kondisi Gigi dan Gusi Penderita Diabetes:
·         Jaringan yang mengikat gigi pada rahang yang disebut periodontium mudah rusak, gigi penderita Diabetes Mellitus mudah goyah bahkan mudah lepas. Oleh sebab itu, penderita Diabetes Mellitus jangan terburu-buru mencabut gigi, bila giginya mudah goyah, tetapi rawatlah dulu Diabetes Mellitusnya
·         Gusi penderita Diabetes Mellitus seringkali bengkak dan infeksi. Karena sering mengalami infeksi, bau mulut penderita Diabetes Mellitus sering kurang enak (foetor exoris diabetic).
         Ø  Kondisi Paru-Paru Penderita Diabetes:
Penderita Diabetes Mellitus kalau batuk biasanya berlangsung lama, pertahanan tubuhnya menurun bila dibandingkan dengan orang normal, dan biasanya mudah terserang TBC. Agar TBC paru-paru cepat sembuh harus segera dirawat dengan baik.
         Ø  Kondisi Jantung Penderita Diabetes:
Penderita Diabetes Mellitus lebih mudah menderita penyakit jantung koroner, yaitu penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner. Jika ini terjadi, otot jantung akan kekurangan oksigen dan makanan, dan akan menjadi lemah atau sebagian jantung mati. Keadaan ini disebut infark jantung (infark mokard akut). Penderita mudah sesak nafas ketika jalan, atau naik tangga yang disebut payah jantung atau Dekompensasi cordis.
         Ø  Keadaan Lever Penderita Diabetes Mellitus:
Penderita yang tidak dirawat dengan baik, akan menderita penyakit lever akibat diabetesnya. Jadi, bukan karena kekurangan glukosa dalam hati. Kelainan ini disebut penyakit hati diabetic. Selain itu, juga mudah terserang penyakit radang hati, karena virus hepatitis B dan C, oleh karena itu penderita Diabetes Mellitus harus menjauhkan diri dari penderita hepatitis. Penderita hepatitis yang kronik dapat pula menderita Diabetes Mellitus, bila sudah banyak sel hati yang rusak. Merupakan anggapan yang keliru jika penderita Diabetes juga menderita penyakit hati karena kekurangan glukosa, padahal yang benar:
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar